PROSES PEMBUATAN FILM PLASTIK PE
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan produk film yang baik:
1.1. Mesin ekstrusi
1.2. Kondisi Pemrosesan
1.3. Bahan baku
1.1. Mesin ekstrusi
Dengan pemilihan jenis mesin ekstrusi yang tepat diharapkan akan didapat
1.1.1. Output yang tinggi
1.1.2. Penggunaan listrik yang yang rendah
1.1.3. Kemampuan pencampuran yang merata
Secara umum mesin extrusi untuk pembuatan film terdiri dari:
a. Hopper
Berfungsi sebagai penampung resin yang akan diumpankan kedalam extruder. Biasanya dilengkapi dengan magnet untuk pengaman dari pengotor logam.
b. Screw
Berfungsi sebagai tempat pelelehan (melting), pencampuran (mixing) dan sebagai pendorong lelehan polimer ke cetakan (die).
Umumnya screw terbagi dalam 3 daerah yaitu:
b.1. Daerah pengumpan (feeding zone)
Memiliki alur lekuk yang yang dalam. Resin yang dimasukan dari hopper bergerak maju pada alur lekuk screw yang dalam sambil dipanaskan sehingga meleleh.
b.2. Daerah kompresi (compression zone)
Memiliki alur lekuk yang runcing yang menghubungkan daerah pengumpan dan daerah pendorong. Di daerah ini resin akan meleleh dengan sempurna dan ditekan sehingga bergerak ke daerah Pendorong.
b.3. Daerah pendorong (metering zone)
Memiliki alur lekuk yang dangkal. Lelehan resin yang sudah meleleh sempurna akan terdorong menuju die dengan jumlah tetap.
c. Film die
Berfungsi sebagai pengatur lelehan polimer sebelum menjadi balon.Hal yang perlu diperhatikan:
c.1. Lebar celah Die (Die lip gap)
Banyak berpengaruh terhadap ketebalan dan kualitas permukaan film yang akan dihasilkan.
c.2. Diameter Die
Berpengaruh terhadap ukuran balon yang bisa dihasilkan secara optimal.
d. Ring udara pendingin
Berfungsi untuk mendinginkan lelehan polimer yang sudah berbentuk balon. Jumlah udara pendingin menentukan tinggi rendahnya garis frost yang juga menentukan kualitas film yang dihasilkan.
e. Colapsing frame (pelipat balon)
Berfungsi untuk melipat balon sehingga didapat lebar film sesuai dengan yang diinginkan.
f. Niproll
berfungsi untuk menarik dan juga mengontrol tebal film
g. Winder
Berfungsi untuk menggulung hasil film.
1.2. Kondisi Pemrosesan
Untuk mendapatkan film dengan kualitas kekuatan fisik yang tinggi, maka kondisi pemrosesan sangat penting untuk diperhatikan.Beberapa variable proses yang penting untuk diperhatikan
1.2.1. Temperature ekstrusi
Temperature ekstrusi yang terlalu tinggi selain tidak efisien juga berpengaruh terhadap sifat film yang dihasilkan, sedangkan bila terlalu rendah kerja screw menjadi berat bahkan bisa patah.
1.2.2. Rasio tiupan balon (Blow-Up Ratio/BUR)
Adalah merupakan perbandingan antara diameter balon dengan diameter luar die.
1.2.3. Tinggi garis Frost (Frost Line Height)
Tinggi garis frost adalah Jarak garis frost (saat lelehan polimer menjadi padat) terhadap die.
1.2.4. Kecepatan tarikan (Take Up Speed)
1.2.5. Stabilizer
Berfungsi untuk menstabilkan balon. Untuk mendapatkan balon yang stabil maka permukaan lelehan balon harus bersentuhan dengan permukaan stabilizer.
1.3. Bahan BakuFaktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas produk film adalah
1.3.1. Melt Index
1.3.2. Kerapatan (Density)
1.3.3. Additive
1.3.1. Melt Index
Nilai Melt Index merupakan gambaran berat molekul dari polimer dan banyak berpengaruh terhadap kondisi pemrosesan serta sifat fisik film yang didapat.
1.3.2. Kerapatan (Density)
Merupakan gambaran jumlah kristal dari molekul polimer. Semakin besar kerapatan semakin besar pula jumlah kristal polimernya.Density banyak berpengaruh terhadap sifat fisik dari produk film.
1.3.3. AdditivePenambahan Additive berfungsi untuk meningkatkan sifat produk film sehingga menjadi lebih baik. Additive yang sering ditambahkan kedalam HD film antara lain adalah Antioksidan, Pelumas (Lubricant) dan penetral asam (Acid neutralizer).
Pembuatan film PE
By Unknown di 30.7.07